Baru saja USB Flashdisk saya yang berukuran 8 GB tiba-tiba tidak
terdeteksi, di Windows Explorer hanya mendeteksi Removable Drive, ketika
mencoba di buka hanya muncul pesan bahwa kita diminta memasukkan Disk ke
drive tersebut atau muncul pesan Please insert a disk into drive M:, padahal
Flashdisk sudah terpasang.
Saya heran juga melihat hal itu, mengingat sebelumnya sepertinya tidak di lepas
secara paksa. Hanya saja memang dipakai untuk mengcopy file dari 2 keping CD
ke laptop teman.
Langsung saja saya mencoba untuk memeriksa Flashdisk tersebut, karena berisi
data-data yang cukup banyak, dan sebagian cukup penting. Berikut
langkah-langkah yang saya coba dan biasanya bisa memecahkan masalah tersebut
1. Dicobain di komputer atau diport USB lain
Terkadang masalah ini bisa saja hanya terjadi di komputer kita saja,
sehingga perlu dicoba di komputer lain. Karena disini ada satu komputer teman, maka langsung saja saya cobain disana, tetapi hasilnya nihil, tetap
saja hanya mendeteksi sebagai Removable Drive, begitu dibuka hanya muncul
pesan seperti diatas. Begitu juga ketika di pasang di port USB lainnya.
2. Format di windows Explorer
Sebenarnya saya tidak ingin memformatya, karena khawatir dengan data data penting yang ada di
dalamnya. Tetapi karena di beberapa komputer juga tidak terdeteksi dan
Alhamdulillah sebagian data masih tersimpan juga di hardisk, saya mencoba
memformat dengan format standard Windows. hasilnya masih sama, belum juga
berhasil.
3. Menggunakan HP USB Disk Storage Format Tool
Karena dua langkah belum berhasil juga, maka langsung saja saya membuka browser dan
mencari informasi melalui google. Di beberapa tempat membaca bahwa sebagian
orang bisa mengatasi masalah seperti ini dengan menggunakan software gratis
ini, HP USB Disk Storage Format Tool. Meski di design khusus untuk USB HP,
tetapi ini juga bisa digunakan untuk lainnya.
Setelah saya coba, malah software-nya yang tidak mendeteksi adanya Flashdisk,
sehingga cara ini tidak berhasil. Jika ingin bisa mencoba Download HP USB
Format tools ( 1.98 MB) selengkapnya bisa dibaca di PCWorld
4. Mencoba dengan Ubuntu Linux 8.10
Cara selanjutnya saya coba dengan memasang Flashdisk di sistem operasi
Linux Ubuntu 9.10. Dengan CD ini kita bisa menjalankan Ubuntu langsung dari
CD ( tanpa menginstall di Hardisk).
Begitu masuk ke Ubuntu, memang mendeteksi adanya Flahsdisk, tetapi disertai
dengan tanda ada yang tidak beres. Dan memang, ketika mencoba membuka-nya
tidak ada respond apa-apa, bahkan ketika mencoba memformat juga tidak bisa.
5. Melalui Disk Management
Kembali ke windows, mencoba mencari informasi lagi melalui internet,
mendapatkan informasi untuk format melalui disk Management ( Klik kanan My
Computer > Manage dan di pilih Disk Management). Ini pun tidak membuahkan
hasil, lalu cara lain lagi ( masih melalui Disk Management ) dengan mengganti
Drive letter Flashdisk, yang semula M: diganti yang lain. Di Forum tersebut
banyak pemilik flashdisk yang menuliskan bahwa cara ini berhasil.
Maka saya mencobanya, dengan klik kanan Drive M: ( flashdisk saya), kemudian
pilih menu Change Drive Letter and Path for M: saya coba dengan drive X.
setelah itu windows sempat muncul pesan Disk Error, tetapi drive bisa
berganti menjadi X:, kemudian saya coba membukanya. Cara ini pun masih belum
berhasil.
6. Memanfaatkan Garansi Flashdisk
Karena berbagai cara sebelumnya tidak membuahkan hasil, akhirnya saya coba
cari Nota pembelian Flashdisk ini. Disana tertulis garansi Lifetime, jadi
akhirnya saya putuskan mengembalikan ke toko-nya, berharap bisa langsung di
ganti baru.
Ternyata toko tidak mengganti langsung, tetapi dikirim ke perusahaan
pembuatnya, yang baru libur dan baru diproses awal Januari. Memang katanya
akan diganti baru, tetapi baru sekitar petengahan Januari. Sepertinya tidak
ada pilihan lain yang lebih baik, sehingga saya setuju saja.
Sebenarnya masih ada cara lain, seperti di format dengan software bawaan
flashdisk jika ada, meskipun kemungkinan berhasil juga kecil jika berbagai
langkah diatas tidak berhasil.
Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat bagi yang membaca, dan memang kita
sebaiknya tidak mengandalkan penyimpanan hanya di flashdisk untuk data-data
sangat penting, karena bisa saja tiba-tiba flashdisk rusak atau mati.
Maaf kalo cerita saya agak ngawur ya....
Soalnya saya taunya cuma sampai disitu aja.... He...he...
|